
Hariannetwork.com – Selama satu dekade terakhir (2014-2024), akhirnya ditemukan kesepakatan mengenai hari jadi Kabupaten Pidie, yang dimulai pada era keislaman kerajaan Pedir.
Kesimpulan awal ini dicapai dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang kajian hari jadi Pidie, yang dihadiri oleh tokoh adat, masyarakat, dan elemen-elemen lainnya di Ops Room Setdakab Pidie pada Senin, 10 Juni 2024.
Juru bicara perumus hari jadi Pidie, Junaidi Ahmad, menjelaskan bahwa FGD tersebut merupakan langkah awal yang menemukan titik temu bahwa sejarah Pidie harus dilihat dari kerajaan-kerajaan besar seperti Poli, Sama Indra, dan Sanghela.
Baca Juga : Pelepasan Pj Bupati Pidie dan Istri Menunaikan Ibadah Haji, Wahyudi: “Terima Kasih Warga Pidie”
Menurut Junaidi, kesepakatan pada FGD pertama ini menetapkan bahwa hari jadi Pidie dimulai pada era keislaman kerajaan Pedir.
“Dari hasil FGD, kita semua sepakat untuk penentuan tahun jadinya Pidie dimulai pada era keislaman kerajaan Pedir,” ujarnya.
Hasil dari FGD pertama ini akan dibentuk dalam sebuah makalah baru yang akan disampaikan pada FGD kedua, yang akan melibatkan sejarawan dan ahli literatur sejarah untuk memastikan kelayakan makalah tersebut sebagai sebuah sejarah.
Baca Juga : Pj Bupati Pidie Rotasi 80 Pejabat Eselon III dan IV, Jabatan Akan Diperpanjang Sampai Pemilihan Bupati Baru
“Pada FGD pertama, kita sudah mendapatkan peta jalan melalui diskusi panjang dengan tim perumus dan akan disampaikan pada pelaksanaan FGD kedua yang menghadirkan ahli filologi,” tambah Junaidi.
Junaidi, bersama tim perumus yang terdiri dari Umar Mahdi, Nadar Putra, dan Alhadi, menekankan pentingnya pendapat filolog untuk penetapan hari jadi Pidie. Hal ini diperlukan untuk mengungkap kebenaran dalam teks sejarah dan memanfaatkan ilmu-ilmu dari masa lalu di masa kini.
“Nantinya semua hasil dari FGD pertama dan kedua akan diseminarkan,” tambahnya.
Baca Juga : Pj Bupati Pidie Bersama Istri Dipeusijuk dan Santuni Anak Yatim Sebelum Keberangkatan Haji
Pelaksana harian (Plh) Bupati Pidie, Samsul Azhar, menyampaikan apresiasinya kepada tim perumus yang telah berdedikasi penuh dalam merumuskan hari jadi Pidie. Samsul menyatakan bahwa FGD pertama telah menghasilkan poin penting sebagai rumusan awal untuk naskah yang akan dibahas lebih lanjut pada FGD kedua.
“Dengan FGD pertama ini telah mendapatkan satu poin penting sebagai rumusan awal, yang nantinya akan disertakan pada FGD kedua. Dengan demikian, perdebatan tentang hari jadi Pidie yang telah berlangsung sejak 2014, diharapkan akan mendapatkan kesimpulan pada tahun 2024,” ujar Samsul Azhar.
Editor : Tim Redaksi
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik https://hariannetwork.com dan Ikuti saluran Hariannetwork.com di WhatsApp: Klik