“Gerakan golput atau coblos semua paslon tidak punya makna dalam konteks demokrasi yang sehat. Ini bukanlah tindakan mendidik. Justru dengan datang ke TPS dan memilih, kita bisa memastikan bahwa suara kita dihitung dan turut menentukan arah masa depan Jakarta” Mat Peci
Hariannetwork.com – Jakarta – Tokoh Muda Betawi sekaligus Ketua KAHMI Muda Jakarta Muh. Zulfikar Fauzi atau yang biasa akrab di sapa Mat Peci, mengajak masyarakat Jakarta untuk tidak golput alias tidak memilih dalam Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar pada 27 November. Ia mengingatkan pentingnya hak pilih warga dalam menentukan pemimpin yang akan membawa Jakarta ke masa depan.
Sebagai kota yang tidak lagi berstatus ibu kota negara, Jakarta menghadapi tantangan baru, dan pemimpin yang terpilih melalui pilkada ini akan memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan di kota tersebut.
Kami berharap warga Jakarta justru berbondong-bondong datang ke TPS. Ini kesempatan pertama bagi Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota negara,” ujar Mat Peci, Jumat (20/9/2024).
Ia menanggapi maraknya gerakan golput dan coblos semua pasangan calon (paslon) yang viral di media sosial. Menurutnya, gerakan tersebut tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan justru melemahkan proses demokrasi.
Mat Peci menjelaskan bahwa dalam sistem pemilihan Jakarta, pemenang ditentukan oleh suara sah, dengan syarat 50 persen plus satu dari total suara yang dihitung.
Artinya, jika warga memutuskan untuk golput atau mencoblos semua paslon, suaranya tidak akan dihitung dan malah mempermudah kemenangan salah satu pasangan calon tanpa perlawanan signifikan dari masyarakat.
“Gerakan golput atau coblos semua paslon tidak punya makna dalam konteks demokrasi yang sehat. Ini bukanlah tindakan mendidik. Justru dengan datang ke TPS dan memilih, kita bisa memastikan bahwa suara kita dihitung dan turut menentukan arah masa depan Jakarta,” jelasnya.
Sebagai warga Jakarta yang juga peduli terhadap generasi penerus, Mat Peci menegaskan bahwa partisipasi aktif dalam Pilkada merupakan bentuk tanggung jawab sosial.
“Kami optimistis bahwa warga Jakarta sekarang cerdas dan kritis. Mereka bisa menilai ketiga paslon dengan pikiran terbuka dan rasional,” tambah Mat Peci.
Mat Peci Dorong Partisipasi Pemilih Lewat Gerakan Sosial
Untuk meningkatkan partisipasi warga dalam Pilkada Jakarta, Mat Peci menginisiasi gerakan sosial berupa ajakan kepada warga untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah kampanye ketuk pintu, di mana para relawan akan turun langsung ke lapangan, mendatangi rumah-rumah warga untuk mengajak mereka menggunakan hak pilih dengan bijak. Langkah ini, menurut Mat Peci, merupakan bentuk kecintaan terhadap kota Jakarta dan demokrasi yang lebih baik.
“Melalui gerakan ketuk rumah ke rumah, kami ingin mendorong warga agar sadar pentingnya menggunakan hak pilih mereka. Ini bukan sekadar soal memilih calon gubernur, tapi soal masa depan Jakarta”.
“Dengan memilih, kita bisa memastikan Jakarta memiliki pemimpin yang mampu menghadapi tantangan ke depan” tegasnya.
Pada Pilkada Jakarta kali ini, ada tiga pasangan calon yang akan berlaga, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Mat Peci berharap warga Jakarta bisa memilih dengan cermat dan mempertimbangkan rekam jejak serta visi misi para calon. Menurutnya, masyarakat harus mampu menilai mana calon yang paling layak memimpin Jakarta, yang mampu mengatasi berbagai permasalahan dan membawa perubahan positif.
Dengan demikian, Mat Peci mengajak warga untuk tidak hanya menjadi penonton pasif dalam proses demokrasi, tetapi berperan aktif. Ia meyakini bahwa semakin tinggi partisipasi masyarakat, semakin baik pula kualitas demokrasi di Jakarta.
“Pilkada Serentak 2024 adalah momen penting bagi warga Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, demi masa depan yang lebih baik bagi kota ini” pungkasnya. Zkr