Hariannetwork.com – Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Heru Setiawan, mengumumkan bahwa progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Keureuto di Gampong Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, telah mencapai 90,04 persen.
“Progres pekerjaan fisik pembangunan waduk dan bendungan hingga 27 April 2024 sudah mencapai 90,04 persen. Sedangkan realisasi keuangan 89,18 persen,” ujar Heru pada Rabu, 30 April 2024.
Heru menyebutkan target penyelesaiannya pada Juni 2024, dengan sisa pekerjaan meliputi tubuh bendungan tersisa 9,16 persen, terowongan waterway 75,67 persen, jalan akses 37,60 persen, serta fasilitas umum dan landscape tersisa 43,45 persen lagi.
Baca juga: PWI Pidie dan MAN 1 Sigli Sepakat MoU Pengenalan Ilmu Jurnalistik
Menurutnya, konstruksi waduk dan bendungan Keureuto telah melalui perencanaan yang sangat matang, melibatkan konsultan dan ahli bendungan. Bahkan untuk uji coba, perlu mendapatkan sertifikat layak dari ahli bendungan.
Pihaknya juga telah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan bencana, apabila terjadi gagal konstruksi atau masalah lainnya yang berkaitan dengan bendungan dan waduk Keureuto.
“Pembangunan bendungan dan waduk ini telah melalui desain teknis konstruksi yang sangat detail dengan memperhitungkan berbagai faktor dan risiko,” tambahnya.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh Tinjau Proyek Bendungan Rukoh di Pidie
Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, berharap progres pembangunan bendungan dan waduk Keureuto selesai tepat waktu sesuai yang diharapkan.
“Apalagi proyek ini mendapat perhatian khusus dari Presiden dan pejabat pusat di Sekretariat Negara karena termasuk salah satu proyek PSN,” kata Bustami Hamzah.
Baca juga: Pemkab Pidie Kembangkan Jagung Pipil di 3.500 Hektare Lahan Pertanian
Penjabat Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, menjelaskan bahwa waduk Keureuto dimulai pembangunannya pada tahun 2015. Setelah selesai, akan memiliki luas areal tampungan 896,96 hektare dan mampu menampung air dengan kapasitas 215 juta meter kubik.
“Bendungan dan waduk Keureuto akan dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi intensifikasi dan ekstensifikasi irigasi, penyediaan air baku, pembangkit listrik PLTA, serta pengendalian banjir,” tutup Mahyuzar.
Editor : Tim Redaksi
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik https://hariannetwork.com