Beranda PENDIDIKAN Wahyudi Adisiswanto; Pemuda Adalah Ujung Tombak Pembangunan Pidie

Wahyudi Adisiswanto; Pemuda Adalah Ujung Tombak Pembangunan Pidie

0

“Yang paling terpenting adalah komunitas pemuda disebut juga Kaukus Pemuda Pidie. Kita ingin libatkan semua komponen ini menjadi kekuatan, dan kekuatan ini akan digunakan untuk membangun Pidie”.

Hariannetwork.com – Sigli – Sejak dilantik pada 18 Juli 2022 di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Penjabat Bupati (Pj) Pidie, Ir Wahyudi dinilai sukses memimpin daerah penghasil Emping Melinjo ini.

Tepatnya pada 18 Juli 2023, mantan Direktur Perencanaan dan Pengendalian Badan Intelijen Negara (BIN) ini, mendapat kepercayaan melanjutkan kepemimpinannya sebagai Penjabat Bupati Pidie.

Setahun lebih memimpin Pidie, nama Wahyudi Adisiswanto menjadi perbincangan dan perhatian Publik di pertemuan penting Pemerintahan.

Bagaimana tidak, Pidie yang awalnya dinilai keras, ngeri, kejam kini menjadi luluh dalam naungan pangkuan Wahyudi Adisiswanto.

Pertama kali saya menginjak kaki di Pidie. Saya sampaikan, sebuah paradigma yang akan saya rubah yang nantinya paradigma itu akan menjadi acuan dasar sebuah konsep,” ucapnya kepada Redaksi, Senin (14/8/2023) di Pendopo Bupati.

Wahyudi mengatakan bahwa perhatian pembangunan meliputi kesejahteraan, kesejahteraan menyentuh kaum pemuda, ibu, santri hingga masyarakat Pidie. Semua ini dilakukan dengan semangat kekeluargaan dan kasih sayang.

“Hal ini dilakukan agar apa yang nantinya akan dilakukan terukur dan sistematis, pada triwulan pertama dianggap kurang, wajar karena baru dasar, nah kekurangan ini kita jadikan kekuatan untuk perbaikan ke depan”.

Pendasaran ini sejatinya tidak bisa di evaluasi, akan tetapi dijadikan sebagai rambu-rambu. Hal ini untuk mengingatkan agar kepemimpinan ini punya dalil, nah dalil inilah yang akan mendasari sebuah konsep dalam pembangunan.

Saya baru mengenal Pidie, namun apa yang sudah kami lakukan belum ada apa-apa, walaupun kepemimpinan saya dinilai baik.

“Seperti dalam mimpi, masak tiba-tiba di nilai baik, hal ini kemudian saya ibaratkan seperti mengangkat sebuah pedang pusaka yang berkarat, karena terlalu lama terendam sehingga hasilnya belum nampak” ujarnya.

Perjalan kepemimpinan Wahyudi Adisiswanto hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan, kini Pidie sudah bersinar bangkit dari “Meusigrak” menuju “Kemuliaan”.

Nama lelaki berkacamata ini sempat disanjung oleh orang nomor Wahid di Indonesia, atas kesuksesannya menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Pidie. Suasana saat kedatangan Jokowi berlangsung damai dan terkendali.

“Dengan kondisi keamanan terjamin, Ini menunjukkan bahwa Pidie ini ibarat pedang pusaka. Tetapi dari itu semua yang terpenting adalah paradigma yang konsistensi, atau komitmen dalam paradigma itu, dan paradigma itu adalah pemuda,” ucapan.

Kesuksesan ini, bukan semata-mata karena dirinya, akan tetapi karena dukungan semua pihak masyarakat Pidie, khususnya kaum pemuda dan santri.

Pemuda yang dimaksudkan adalah Kaukus Pemuda Pidie yang kini menjadi pilarnya pemerintah Pidie.

Komunitas-komunitas ini yang terus kita bina dan libatkan dalam pembangunan Pidie, karena nantinya merekalah yang akan meneruskan kepemimpinan dan pembangunan Pidie.

“Makanya dalam beberapa kegiatan, saya libatkan pemuda. Saya ingin mengajak semua komponen di Pidie bersama-sama membangun Pidie. Karena Pidie ini milik kita bersama, jadi sudah seharusnya ide, gagasan dan pikiran Pemuda ini kita cetuskan dalam pembangunan Pidie”.

Ini bukan tugas pemerintah, tetapi tugas bersama komponen masyarakat, dalam hal ini semua harus bersinergi antara pemerintah, media massa dan masyarakat.

Di dalam komponen ini ada elemen-elemen, elemen pemerintahan ada pemerintah kabupaten, Kapolres, Kodim, Kejaksaan, pengadilan ini semua pemerintah.

Selanjutnya elemen masyarakat, ada ulama, umara, tokoh masyarakat, akademisi, pemuda, dan ibu-ibu, santri. Media massa, media elektronik dan media cetak.

Paradigma gerakan ibu-ibu, santri dan pemuda ini menjadi tolak ukur keberhasilan kepemimpinan Wahyudi Adisiswanto.

Diluar tidak tahu bahwa itu semua di kolaborasikan untuk triwulan terakhir atau triwulan ke empat, jadi ini kita kolaborasikan saat kunjungan Presiden, dimana keterlibatan Santri, Pemuda Pidie, ibu-ibu dari Sirul Muhtadin. Sehingga perpaduan kekuatan ini menjadi pondasi utama pembangunan Pidie.

“Yang paling terpenting adalah komunitas pemuda disebut juga Kaukus Pemuda Pidie. Kita ingin libatkan semua komponen ini menjadi kekuatan, dan kekuatan ini akan digunakan untuk membangun Pidie”.

Khususnya Pemuda, “Saya selalu sampaikan keterlibatan pemuda dalam pembangunan Pidie, mereka ini adalah mutiara, jadi jangan dipandang sebelah mata, mutiara itu harus ditampilkan agar kecantikan itu terpancar. Jadi semua Komunitas Pemuda ini harus masuk dalam Kaukus Pemuda Pidie.

Nantinya, kita bisa kontrol, sharing dan berperan dalam pembangunan Pidie. Hal ini semua saya lakukan untuk Pidie kedepannya lebih baik.

Oleh karena itu, Wahyudi Adisiswanto berharap agar keberadaan pemuda ini didukung sebagai pilar pembangunan Pidie.

Untuk diketahui bahwa Keberadaan Kaukus Pemuda Pidie telah mengantarkan banyak perubahan di Pidie, mereka mampu menggalang dukungan dari semua tokoh-tokoh Pidie untuk pembangunan Pidie. Zkr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here